A Milk


Bagi Abimanyu, tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain terbangun dari tidurnya dengan Kaynara yang berada di sampingnya,

“Good morning.” sapa Kaynara dengan suara lembutnya. Tangan mungil gadis itu mengelus setiap inch wajah tampan Abimanyu.

Senyum merekah menghiasi wajah Abimanyu. Moodnya yang semalam hancur, kini kembali membaik karena Kaynara. Gadis ini memang pembawa kebahagiaan di hidup Abimanyu,

Good morning too, pacarku yang jelekkkkkkk!” ejek Abimanyu dengan suara khas bangun tidur, sembari tangannya mencuil ujung hidung Kaynara.

Membuat Kaynara mendecak kesal, sembari memegangi ujung hidungnya yang berubah warna menjadi “lumayan” agak memerah,

“Semalem kamu mabuk sampai pingsan tau gak.” ucap Kaynara mencoba mengingatkan memori sisa semalam Abimanyu, “kamu dibawa kesini sama Kak Gilang sama Kak Langit, kasian mereka harus bopong kamu dari lobby sampai ke lantai tujuh loh.”

“Biarin aja, mereka juga kalau mabok nyusahin aku. Gantian dong.”

“Terus juga muka kamu babak belur kayak begini, untung tadi sebelum kamu bangun udah aku bersihin luka-lukanya biar enggak infeksi. Kamu berantem sama siapa sih?” Kaynara mencoba untuk memancing Abimanyu.

Dan sepertinya pancingan itu berhasil, karena raut wajah Abimanyu langsung berubah menjadi kesal, apalagi sorot matanya penuh akan kemarahan, kalau mata itu bisa mengeluarkan api, mungkin akan keluar api dari sana, saking marahnya Abimanyu,

“Sama orang gila.” jawab Abimanyu terdengar ketus dan kesal.

Kaynara menghela nafasnya, dia mengikis jarak diantara dirinya dan Abimanyu. Membuat Kaynara bisa mendengarkan degup jantung Abimanyu, dan begitu pun sebaliknya. Keduanya saling menatap dengan tatapan yang lembut dan penuh akan cinta. Kaynara seperti lupa bahwa semalam ia menangis di pelukan Grace, sambil menjelek-jelekan Abimanyu,

“Sebenernya, aku tadi mancing kamu aja, aku tahu kok alasan kenapa kamu sampai babak belur begini.” Kaynara melanjutkan ucapannya, sementara Abimanyu mengelus pipi Kaynara dengan lembut, “terima kasih kamu mau lindungi aku, tapi aku mohon, jangan kayak gini ya? Aku sayang banget sama kamu, aku gak mau kamu kenapa-kenapa, semuanya bisa diselesain dengan baik-baik, gak perlu pakai kekerasan ya.”

Abimanyu menghela nafasnya,

“Aku cuman takut kehilangan kamu. Aku gak mau kehilangan kamu. Dia mau lukain kamu sayang, aku gak bisa tinggal diem.” suara Abimanyu terdengar agak bergetar, membuat Kaynara sedikit terkejut.

Kaynara mengecup bibir Abimanyu sekilas, lalu matanya menatap dalam mata Abimanyu, “you wont lose me, jadi kamu gak usah khawatir ya? Aku minta sama kamu untuk gak berantem-berantem kayak gini lagi, karena aku khawatir banget sama kamu. Kamu paham, kan?” sekarang, kalau diperhatikan dengan seksama, Kaynara terlihat seperti ibu dari Abimanyu.

“Yes, mommy.”

Kaynara tertawa geli mendengar ucapan Abimanyu barusan, Abimanyu juga ikut tertawa sebentar, karena setelah itu ia langsung menyosor bibir Kaynara. Melumat bibir gadis itu dengan lembut, Kaynara pun tidak tinggal diam, ia membalas ciuman Abimanyu tidak kalah lembut dan memabukan.

Kaynara melepaskan pagutan itu terlebih dahulu, membuat Abimanyu sedikit kecewa dan menatap Kaynara dengan tatapan kesal penuh tanda tanya. Melihat tatapan itu, Kaynara hanya tertawa geli,

“Aku punya penawaran lebih daripada sekedar ciuman kayak tadi.” ucap Kaynara sambil mengedipkan matanya genit kepada Abimanyu, disertai senyuman miring yang menggoda.

“Maksud kamu?” Abimanyu yang masih sedikit dikuasai alkohol (sepertinya) tidak paham akan maksud ucapan Kaynara.

Kaynara menghela nafasnya sedikit kesal.

Langsung saja, Kaynara melepaskan empat kancing piyamanya. Abimanyu terkejut sekaligus senang dengan apa yang Kaynara lakukan ini. Mulutnya menganga, ketika ia melihat dua gundukan besar dan sempurna itu. Tangannya gatal ingin menyentuh dan meremasnya, tapi, Abimanyu mencoba menahannya. Dia tidak mau melakukan hal tersebut tanpa adanya persetujuan dari Kaynara,

“Time for a milkkkkkkk.” ucap Kaynara seperti seorang ibu kepada bayinya.

“Kay?” Abimanyu masih bingung sekaligus tidak percaya. Bagaimana bisa Kaynara berubah menjadi liar seperti ini? Padahal hubungan mereka biasanya tidak jauh dari kissing dan cuddle.

“Berhubung pasta yang kemarin aku bikin untuk anniversary kita dihabisin sama Grace, jadi, hadiahnya sekarang dari aku adalah ini.” Kaynara mendekatkan wajahnya ke wajah Abimanyu, ia berbicara dengan suaranya yang dibuat serak namun sexy, “A milk.”

Abimanyu tidak bisa menyembunyikan senyuman bahagianya,

“Kay, can i?” Abimanyu bertanya seraya menatap mata Kaynara dengan tatapan penuh harap.

Kaynaran tersenyum sembari menganggukan kepalanya. Dengan penuh semangat, Abimanyu menurunkan kepalanya dari bantal dan dibuat sejajar dengan payudara Kaynara.

Baru, dimulailah kegiatan kotor dua pasangan tersebut.