Failed Anniversary


Seharusnya, Abimanyu yang datang ke apartemen Kaynara malam ini.

Seharusnya, Abimanyu lah yang sekarang duduk di hadapan Kaynara.

Seharusnya, pasta buata Kaynara itu dihabiskan oleh Abimanyu bukan oleh Grace.

Seharusnya. Ya, seharusnya.

Namun, entah apa urusan yang sedang Abimanyu jalankan sampai dia harus membatalkan acara perayaan anniversary hubungan mereka yang ke 1 (satu) tahun. Kaynara tidak paham dengan isi kepala Abimanyu, lelaki itu bersikap seolah-olah sangat mencintainya, namun disisi lain, lelaki itu juga sangat sering menorehkan luka dihatinya.

Sebut saja Kaynara bodoh, meskipun Abimanyu lebih banyak memberikan luka dibanding kebahagiaan kepada Kaynara, tapi gadis itu masih tetap mau bertahan bersama Abim—panggilan kesayangan dari Kaynara untuk kekasihnya itu. Padahal Grace, sahabatnya, sudah menyuruh Kaynara untuk segera mengakhiri hubungannya dengan Abimanyu, namun Kaynara enggan melakukannya.

Sebenarnya, bukan enggan melakukannya. Kaynara pernah di satu waktu meminta kepada Abimanyu untuk putus, karena gadis itu pernah melihat secara langsung Abimanyu yang bercumbu dengan seorang wanita di salah satu club malam di Bandung. Namun, Abimanyu menolak, dia memohon-mohon kepada Kaynara, bahkan Abimanyu sampai mengancam untuk membunuh dirinya sendiri kalau sampai Kaynara benar-benar ingin putus dengannya.

Kaynara yang mudah sekali untuk di manipulasi pun, pada akhirnya luluh, dan memilih untuk bertahan dengan Abim, meskipun Abim kerap kali mengulangi kesalahannya. Seolah mati rasa, Kaynara tidak pernah marah setiap kali ada orang yang melapor kepadanya sembari mengirimkan foto Abim yang tengah berciuman dengan seorang perempuan. Kaynara lebih memilih untuk mendiaminya, dan bersikap seolah-olah dia tidak tahu apa-apa.

Lelah? Jangan ditanya. Kalau lelah adalah uang, mungkin sekarang Kaynara sudah menjadi orang nomor terkaya di dunia. Dan apakah Kaynara ingin menyerah? Sangat. Ia sangat ingin menyerah, tapi dia juga tidak mau mendengar Abimanyu yang mengancam akan membunuh dirinya sendiri apabila Kaynara pergi dari hidup lelaki itu.

Posisi Kaynara sekarang benar-benar serba salah. Bertahan, menyakitkan, melepaskan, Kaynara tidak ingin Abimanyu menyakiti dirinya sendiri, ditambah, rasa cinta Kaynara masih begitu besar dan tulus untuk kekasihnya itu,

“Gue berasa makan sama patung tau gak!”

Suara kesal Grace berhasil menyadarkan Kaynara dari lamunannya. Gadis itu langsung membenarkan posisi duduknya, dan menatap Grace dengan tatapan linglung serta senyuman tipis.

Melihat itu, Grace hanya mampus menghela nafasnya kasar. Dia meletakan garpunya diatas piring yang masih berisikan pasta lezat buatan Kaynara. Mata Grace menatap mata sayu Kaynara yang menyimpan beribu kesedihan dengan begitu serius,

“Kalau sakit, lepasin, Kay, lo jangan terus-terusan ngehold dia dengan ngorbanin perasaan lo sendiri.” nasihat Grace kepada Kaynara, membuat Kaynara menghela nafasnya kasar.

“Seandainya gue bisa dengan mudah lepasin dia, nyatanya gue gak bisa.” suara Kaynara terdengar gemetar.

“Apa yang bikin lo gak bisa lepasin dia? Ancaman dia, iya?” Grace melanjutkan, “Kay, udah gue bilang, orang yang emang bener-bener mau bunuh diri itu, dia bakal bunuh diri langsung, tanpa perlu bilang ke orang atau ngancem ke orang lain. Apalagi laki-laki kayak dia, gue yakin, dia gak pernah bisa serius sama omongannya.”

Air mata yang sudah mengering entah kenapa kini kembali luruh di pipi chubby Kaynara. Gadis itu menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Mata basahnya yang sedari tadi melihat kemana-mana, kini terfokus menatap Grace yang tengah menatapnya dengan tatapan iba.

Teman mana yang tega melihat temannya diperlakukan seperti ini oleh laki-laki?

“I still love him so much.” ucap Kaynara, setelah berbicara itu, tangis Kaynara langsung pecah. Ini adalah tangisan terpilu dari Kaynara yang pernah Grace dengar.

Demi Tuhan, melihat Kaynara sengsara seperti ini. Membuat Grace ingin pergi mencari Abimanyu, memukuli lelaki itu sampai dia mati, karena dia sama sekali tidak pantas untuk hidup di bumi. Dia lebih pantas membusuk di neraka bersama para pendosa lainnya.

Grace bangkit dari duduknya. Dia mendekati Kaynara, dan menarik sahabatnya itu ke dalam dekapannya. Posisinya, Grace berdiri, dan Kaynara duduk di bangkunya. Jadi, Kaynara hanya memeluk pinggang Grace. Tapi tidak masalah bagi Kaynara, yang penting seseorang memeluknya dan memberikan dia kekuatan.

Meskipun dalam hatinya, Kaynara berharap kalau Abimanyu lah yang memeluknya,

“Kay, lo baik, Kay, you deserve someone better, orang brengsek kayak dia gak pantes dapet cinta suci lo. Tapi gue juga gak bisa ngelarang lo, karena kalau lo ninggalin dia disaat lo masih cinta sama dia, semuanya bakal sama aja. Tapi, kalau emang lo udah gak kuat, lepasin ya, banyak yang sayang sama lo dengan tulus. Gue mohon ya, gue gak mau sahabat kesayangan gue sakit hati kayak gini.”

Di dalam dekapannya, dengan tangis yang masih kencang dan sesenggukan, Kaynara menganggukan kepalanya paham dengan ucapan Grace barusan.

Kaynara hanyalah manusia biasa, dia memiliki batas kesabaran. Suatu saat nanti, Tuhan pasti akan menyelamatkan Kaynara dari semua rasa sakit ini, dan setelah itu, Kaynara janji, dia akan melepaskan Abimanyu dengan ikhlas.

Kaynara berjanji.