Kissing in the Car
Hari sudah semakin malam. Itu artinya, Emily dan Ethan harus berhenti bermain layang-layang. Mereka tidak ingin mengakhiri keseruan hari ini, tetapi, mereka harus pulang dan menjemput Kaisar yang sedang bersama kedua orang tua Emily.
Dua insan manusia itu sudah berada di dalam mobil dari empat belas menit yang lalu. Namun, Ethan belum menyalakan mesin mobilnya sama sekali, Emily pun sama sekali tidak protes. Gadis itu hanya diam sambil menggerak gerakan jarinya di atas pahanya, seperti sedang menunggu sesuatu.
Ethan melirik Emily yang duduk disampingnya. Memandangi wajah gadis itu dari samping—yang tampak seribu kali lipat lebih sempurna. Tatapan mata Ethan turun ke bibir tipis dan pink milik Emily. Pikirannya terus mengingat kejadian dimana dia gagal mencium Emily sore tadi,
“Emily.” suara berat Ethan memanggil nama Emily, membuat gadis itu langsung menolehkan kepalanya ke samping sebagai sebuah respon.
Gadis itu gagal fokus karena bibir Ethan. Sama seperti lelaki itu, Emily pun mengingat kejadian dimana dirinya yang gagal berciuman dengan Ethan. Padahal, gadis itu sudah sangat siap untuk melakukannya dengan Ethan,
“Can i kiss you?” tanya Ethan dengan suara lirih.
Emily tidak membutuhkan waktu lama untuk berpikir. Dia langsung menganggukkan kepalanya, memberi izin kepada Ethan untuk mencium bibirnya.
Lelaki itu langsung menangkup pipi sebelah kiri Emily menggunakan tangan kanannya. Ethan juga mendekatkan tubuhnya serta kepalanya, dan mulai menjamah bibir lembut Emily. Ciuman Ethan benar-benar lembut tidak ada kesan menuntut, Emily tidak merasa takut, justru sekarang dia merasa seperti ribuan kupu-kupu berterbangan di perutnya.
Emily membalas ciuman itu. Kini keduanya saling melumat bibir masing-masing. Ethan berusaha sebisa mungkin untuk tidak membiarkan tangannya menyentuh tempat-tempat yang sensitif bagi Emily, sementara Emily, dia membiarkan tangannya berada di kepala Ethan, memainkan rambut lembut lelaki itu.
Ciuman tersebut berlangsung selama kurang lebih 5 menit. Keduanya pun saling menjauh untuk sama-sama menghirup pasukan oksigen yang hilang akibat kegiatan ciuman mereka.
Setelah itu mereka hanya saling diam, dan saling melemparkan pandangan dan juga senyuman. Tangan Ethan terulur untuk membenarkan poni Emily yang sedikit berantakan. Lalu tangan itu turun untuk mengelus pipi Emily, lalu bibir Emily.
Dengan jahil, Emily diam-diam membuka mulutnya, dan menggigit ibu jari Ethan, membuat sang pria sedikit terkejut dan meringis kesakitan. Setelahnya, kedua insan manusia itu saling tertawa,
“Bibir lo manis banget.” puji Ethan.
Setan di dalam dirinya berkata kalau dirinya harus mencium bibir manis itu lagi, karena jujur Ethan belum puas sama sekali. Namun, dia mencoba untuk menahan dirinya, dia takut membuat Emily tidak nyaman,
“Well, we can kiss again.” ucap Emily dengan tidak sabaran.
Kini gantian gadis itu yang memulai semuanya.
Emily melepaskan safety beltnya, dia lalu merangkak menuju pangkuan Ethan. Lelaki itu benar-benar terkejut dengan apa yang dilakukan Emily, dia hampir tidak bisa memproses semuanya. Bahkan sampai dimana Emily melumat bibir Ethan pun, lelaki itu masih terpaku. Dia merasa ini salah, namun, sisi lain dari dirinya menyebutkan bahwa ini adalah benar.
Ethan tidak bisa menahannya lagi. Dia membalas semua cumbuan Emily terhadapnya. Kalau tadi, mereka hanya melakukan ciuman biasa, hanya sekedar saling melumat dan menyesap bibir masing-masing. Kini, mereka mulai berani untuk melakukan french kiss.
Ini gila, tapi, Emily merasakan pusing yang tidak tertahan ketika lidah keduanya saling bersentuhan, dan masuk ke dalam mulut masing-masing. Ya Tuhan, ini adalah dosa terindah yang pernah Emily lakukan.
Mereka melakukan kegiatan ini tanpa terburu-buru, sengaja mereka lakukan untuk lebih bisa menikmati momen dan suasananya yang semakin lama semakin memanas.
Pagutan itu terlepas. Keduanya saling menatap, dengan mata yang sama-sama sayu penuh nafsu. Ethan bisa melepaskan kontrolnya sekarang juga, namun, dia harus menahannya, dia belum meresmikan hubungannya dengan Emily. Rasanya akan sangat salah kalau Ethan melakukan hal yang lebih ini dengan Emily,
“Ethan.” panggil Emily dengan setengah berbisik, “i love you.” ucap Emily yang masih berada di pangkuan Ethan.
Ethan tersenyum, lalu mengecup pelan bibir Emily lumayan lama,
“I love you more.”