Overthinking
Emily tiba di rumah Ethan dengan perasaan yang campur aduk dan pikiran yang terbang kemana-mana. Iya, gadis itu masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk dari sikap Ethan yang terkesan aneh—menurut Emily,
“Liat itu ibu dateng.” ucap Ethan sambil menggendong Kaisar dan berjalan mendekati Emily.
Ethan seketika terdiam, melihat Emily yang tidak seperti biasanya. Gadis itu terlihat lebih diam, dan seperti ada banyak hal yang mengganggu pikirannya. Dia kenapa ya? pikir Ethan dalam hatinya,
“Hallo, Kaisar.” sapa Emily tidak terlalu ceria seperti biasanya, “sini ibu gendong sayang.” sambung Emily sambil mengambil alih Kaisar ke dalam gendongannya.
Ethan membiarkan Emily mengambil alih dan menggendong Kaisar,
“Emily, are you okay?” tanya Ethan sambil menatap Emily dengan serius, ada kekhawatiran juga disana.
“Huh? Okay kok gue, kenapa coba gue harus gak baik baik aja.” jawab Emily berdusta. Padahal jelas-jelas pikiran Emily sekarang sedang kemana-mana.
“You seems like you're not okay.” Ethan masih tidak percaya dengan jawaban Emily.
Emily menghela nafasnya kasar,
“Seriusan deh, gue baik-baik aja. Gak ada masalah apa-apa kok, udah mendingan lo ke kampus aja, daripada diem disini lama, nanti telat lagi.” tegas Emily.
Gantian, sekarang Ethan yang menghela nafasnya kasar. Mata laki-laki itu masih terus menatap Emily, namun kali ini, tatapannya lebih lembut tidak seserius barusan,
“Kalau misalkan ada hal hal yang ngeganggu pikiran lo, lo bisa cerita sama gue, if you don't mind, gue emang bukan sosok yang bisa ngasih good advice tapi setidaknya, lo bisa berbagi beban pikiran lo ke gue. Gue akan sangat senang dan hal itu.”
“Jangan di pendem sendiri ya Emily. Gue gak mau lo jadi stress.”
Emily dibuat semakin bingung dengan Ethan. Apa mungkin semua kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mengganggu pikiran Emily ini memang salah satunya menjadi nyata? Karena, tidak mungkin ada laki-laki tulus yang menawarkan diri untuk menjadi tempat cerita oleh perempuan asing.
Well, sebenarnya mereka tidak benar-benar asing. Tapi tetap saja, mereka dipisahkan selama 11 tahun lalu dipertemukan, dan semua langsung berubah.
Tidak ada respon sama sekali dari Emily terkait ucapan Ethan barusan. Dan, Ethan pun tidak memaksa Emily untuk merespon ucapannya, dia hanya menuturkan itu semua agar Emily mau bercerita kepadanya,
“Kalau gitu, gue ke kampus dulu ya.” pamit Ethan, Emily hanya mengangguk sebagai jawaban, “Kaisar, ayah pergi dulu ke kampus ya, nanti ayah pulang bawa mainan untuk Kaisar oke?” gantian Ethan yang pamit kepada Kaisar sekarang sembari mencium pipi anak bayi itu.
Kaisar tertawa sebagai respon dari pamitnya Ethan untuk menimba ilmu di kampus,
“Kalau ada apa-apa hubungin gue, ya?” pinta Ethan sebelum dirinya benar-benar pergi.
“Iya, Ethan.” jawab Emily.
Dan selanjutnya, Ethan pergi ke kampusnya, sementara Emily mengurus Kaisar sambil terus memikirkan hal-hal buruk yang kemungkinan akan terjadi kepada dirinya jika dia terus terjatuh kepada sikap Ethan yang selalu membuatnya salah tingkah.